Aku dan Cita cita.....

Bermulanya aku menghadirkan diri dipersada dan gelanggang seni sudah ku rasa akan bahang permainan yang bakal ku lalui. Halangan dan penipuan itu hadir dikala kita leka mengejar bayang yang belum pasti kan kita dakap. Aku gagal memperjuangkan kehadiran ku di tapak pertama walaupun ada sedikit sinar menyuluh jalan ku... Aku ingin mengundur diri tapi suara kedua ku terus mendesak agar terus berusaha walau tinggi mana gunung ku redah, walau dalam mana lautan hitam didasarnya harus ku renang.

Kini ku rasa cahaya purnama hampir bertukar sinaran mentari....cerahnya kian membahang, mungkin yang ESA telah memperkenankan permohonan ku di waktu ku sujud di kaki kaabah. Dikala ku bertemu rasul mu di bumi madinah... besar sungguh agama mu untuk ku... hanya kau sahaja tempat aku bergantung harap.

Kini usaha ku telah mula berbuah walau pun belum ranumnya dan belum rangupnya, Namum dalam ku melangkah ini, langkah ku hanya di hargai oleh mereka yang diluar lingkungan aku berlindung.... Buat mereka yang menghargai ku, semoga dengan sinar kaabah ku harap kalian semua akan dijemput untuk menghadirkan jasad melihat keagungan pencipta kita, menterjemahkan rasa rohani kita hidup disana, merasai pelukan rasul kita yang kita lupa selama ini... Buat mereka yang masih tidak mahu aku hadir di dunia mereka, aku bukan insan yang akan melutut lemah menadah kasih, aku akan ke terus berkarya.... Insyaallah aku tahu satu hari sejaring peluang akan ku tuai dan akan ku buktikan aku bukan sekadar dipinggiran atau lemah oleh lekehan keramat oleh mereka yang dipanggil insan. Namun, kita dari asal yang sama aku tetap mengharapkan pencipta kita terus merahmati kita buat selamanya....... Amin.....